Saturday, February 2, 2013

Tulus Benyamin Sukses di Bisnis Foto

--> Bermula di dalam Garasi, Tulus Benyamin Sukses di Bisnis Foto

Bisnis fotografi sudah Tulus Benyamin tekuni waktu masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Saat ini, tahun 1981, ia daran kakak kandungnya, Gideon Hartono memulai kegiatan fotografi di dalam garasi rumahnya di daerah Yogyakarta.

Cara pertamanya, Tulus membantu sang kakak mencetak foto karena mereka tengah memfokuskan usahanya pada cetak pas foto. Kelak, Tulus bersama kakaknya mendirikan Agatha Photo di Jalan Asem Gede pada tahun 1989.

Selayak dinukil dari Kontan. co. id, Agatha Pics pun menerima order untuk foto tunangan dan pernikahan. Rato kemudian menjadi salah satu fotografernya. Kendati menggeluti dunia fotografi sejak kecil, saat kuliah, Tulus lebih mencari jurusan Akuntansi di dalam STIE YKPN, Yogyakarta.

Akan tetapi, "Saya sering mengikuti seminar fotografi di Jakarta, malah hingga ke luar negeri, " ujar pria kelahiran forty six tahun silam ini.

Dari situ, berbareng lima fotografer lainnya, Tulus kemudian menjadi fotografer tetap sekaligus pemilik Agatha Photo. Di bawah leadership Tulus, Agatha Photo pernah meraih delapan penghargaan dari Adult ed Rekor Indonesia (MURI).

Salah satunya waktu ia memunculkan ide membuat mobil pengantin yang unik pada 1 thaun 2006. Jadi, ketika calon pengantin datang kepadanya, ia mengusulkan agar foto pre-wedding mereka dicetak daran ditempelkan pada mobil pengantin.

Konsep foto pre-wedding ini mungkin tidak istimewa. Tapi setelah sesi foto, Tulus pun mencetak beberapa foto untuk ditempel atau dibebat pada bodi mobil Honda Strm milik pengantin pria.

Melalui iringan vooreijder, mobil pengantin ini diarak mengelilingi Monumen Tugu di Yogyakarta. Harapannya, boleh menarik perhatian masyarakat. Benar saja, mobil pengantin yang unik itu menjadi pusat perhatian dalam hitungan menit.

Bahkan, ada stasiun televisi swasta yang meliput mobil pengantin unik tersebut. Ketika mobil sampai di dalam gedung pernikahan, perwakilan dari MURI pun menyerahkan penghargaan untuk Tulus.

MURI menganugerahkan penghargaan ini atas prestasi fotografer dan pemrakarsa mobil pengantin unik dengan berpedoman foto pengantin.

Tulus memang berusaha menampilkan ide-ide unik untuk kliennya yang notabene calon pengantin. Ia ingin hari pernikahan kliennya menjadi hari yang sangat berkesan melalui foto dan video recording pernikahan.

Tapi sayangnya, tidak sepenuhnya pasangan setuju dengan ide-ide “liar” Tulus. Kebanyakan pasangan pingin konsep foto pre-wedding yang biasa saja. Misalnya, menampilkan flash back tentang pertama kali bertemu pasangan.

Untuk itu, Tulus selalu minta setiap calon pengantin bercerita tentang kisah percintaannya sebelum memastikan konsep apa yang cocok buat klien.

Dalam foto pre-wedding, Tulus mematok tarif sekitar Rp have a look at, 5 juta – Rp 7 juta. Akan tetapi, angka ini bisa lebih tinggi jika calon pengantin minta difoto di luar Yogyakarta atau di luar indonesia, seperti Malaysia dan Eropa.

Sementara, rentang harga untuk foto pernikahan Rp 5 juta – Rp 10 juta. Sungguh-sungguh sebulan, Tulus bisa menerima 32 pasangan calon pengantin yang ingin difoto atau divideokan.

Yang situ, omzet Agatha Photo dalam sebulan mencapai Rp 309 juta. Adapun laba bersihnya 40% yang omzet.

ADA BARANG UNIK DAN MURAH JANGAN SIA-SIAKAN

No comments:

Post a Comment